Cara Aman Terhindar Dari Clain Hak Cipta / CR / Khusus reupload


Saat ini ada 2 tipe YouTuber, tipe yang pertama adalah YouTuber yang membuat video-nya sendiri untuk diupload, berisi konten yang benar benar orisinil, dan mayoritas memiliki subcriber dalam jumlah besar, dan tipe YouTuber kedua adalah YouTuber yang nyolong video dari berbagai sumber, seperti itu Facebook, Vine, Twitter, maupun video milik YouTuber lainnya, kemudian mengupload setiap video yang didapatkannya di channel miliknya.

Kedua tipe YouTuber ini sama-sama dapat menghasilkan uang dari YouTube, akan tetapi, berbeda dengan tipe pertama, tipe YouTuber kedua lebih rentan mendapatkan keluhan pelanggaran hak cipta, terutama ketika channel tersebut memiliki banyak viewers.

Alih-alih ingin mendapatkan penghasilan setinggi langit, kebanyakan YouTuber tipe ini berakhir dengan mendapatkan email seperti yang terlihat pada screenshoot dibawah ini.

cara mengatasi pelanggaran youtube.PNG
Surat cinta yang diberikan YouTube kepada YouTuber nakal
Perlu Anda ketahui, ketika sebuah channel mengupload banyak video dan mendapatkan banyak viewers dari video tersebut, YouTube akan semakin sensitif dalam memperhatikan aktivitas yang terjadi pada channel tersebut, dan jika channel tersebut terbukti melakukan hal-hal yang melanggar kebijakan yang telah ditetapkan, hanya ada dua kemungkinan yang akan terjadi, disable monetisasi dan penutupan channel secara paksa.

Terlebih lagi, mengingat pelaporan pelanggaran hak cipta tidak hanya dapat dilakukan dengan melaporkan suatu video (yang melanggar) secara manual ke YouTube, ternyata YouTube sendiri telah memiliki algoritma serta caranya sendiri untuk mendeteksi video yang melanggar kebijakan.

Maka dari itu, ruang Anda, yang ingin mencoba untuk melakukan kecurangan menjadi semakin sempit.

Walaupun begitu, realitanya saat ini masih ada banyak YouTuber yang berhasil menembus sistem pertahanan YouTube dan mengupload konten yang jelas-jelas melanggar kebijakan, seperti anime, film, musik, maupun melakukan re-upload video YouTuber lain.

Dalam melakukan upload video yang melanggar kebijakan, mereka tidak bisa melakukannya begitu saja, download video dari source lain, trus upload di YouTube. Percayalah, jika Anda melakukan hal tersebut, cepat atau lambat video tidak akan dimonetize, atau dalam skenario terburuk, video akan dihapus dari halaman pencarian.

Sebelum melakukan re-reupload, mereka memiliki caranya sendiri untuk mengakali sistem YouTube, tanpa mengurangi income ataupun viewers yang akan didapat dari video tersebut. Adapun beberapa cara yang biasa mereka lakukan untuk melakukan hal ini adalah sebagai berikut:

1. Gabungkan video menjadi sebuah kompilasi
Video kompilasi adalah sebuah video yang merupakan gabungan dari sejumlah video yang digabungkan menjadi satu dan memiliki topik pembahasan yang sama, seperti "Kumpulan video gokil", "Kumpulan video horror", "kumpulan lagu DJ", dan lain sebagainya.



Dengan membuat video kompilasi, ada kemungkinan lebih dari 70% kalau YouTube tidak menyadari bahwa video yang Anda upload adalah video yang melanggar kebijakan atau merupakan video-video milik YouTuber lain, mengingat struktur dari video itu sendiri (yang sudah berbentuk kompilasi) sudah begitu banyak berubah daripada video aslinya.

Untuk menggabungkan video-video tersebut, tentunya Anda harus memiliki software video editing, seperti Camtasia Studio, Windows Movie Maker, Sony Vegas ataupun software favorit Anda


2. Mengganti pitch suara pada video
Kegiatan merubah suara atau biasa yang disebut dengan pitch adalah salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk mengakali sistem YouTube terhadap audio pada video yang memiliki lisensi hak cipta.

Anda dapat mengganti suara video menjadi nightcore dengan meningkatkan kecepatan atau frekuensi suara 20% - 30% lebih cepat/tinggi dari suara aslinya, sehingga YouTube tidak akan dapat mendeteksi keaslian audio dari video yang Anda upload.

Sayangnya, jika kita melakukan hal tersebut pada video yang berisi percakapan, kemungkinan besar penonton akan merasa terganggu dan memutuskan untuk menonton video lain di halaman pencarian.

Maka dari itu, silahkan gunakan perubahan pitch pada video berkonten musik saja dan hindari perubahan pitch pada video berupa film (yang berisi percakapan).

3. Memotong resolusi frame
Memotong resolusi frame yang saya maksud disini bukanlah mengurangi resolusi video (seperti 144p, 240p, 360p, 720p, 1080p dan seterusnya), melainkan memotong ukuran frame pada video.

Sebagai contoh, jika resolusi frame awal sebuah video adalah 720px x 480px, Anda dapat meng-crop atau memotong resolusi video menjadi 700px x 450px untuk menghindari pelanggaran hak cipta.

Untuk penerapannya sendiri, melakukan pemotongan resolusi frame ini akan sangat efektif dilakukan untuk video berjenis film, seperti kartun, anime, atau film lainnya.

Adapun contoh video yang berhasil lolos dari pelanggaran hak cipta dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:

Jika dilihat sekilas, video pertama terlihat biasa-biasa saja, tanpa adanya pengeditan, namun jika Anda mengamatinya lebih teliti, Anda akan menyadari bahwa frame pada video tersebut telah di-crop sedemikian rupa agar YouTube tidak dapat mendeteksi keaslian video tersebut. Walaupun karena itu, kualitas video menjadi sedikit berkurang karena bagian atas video menjadi tidak terlihat.

Sedangkan pada video kedua, sangat terlihat jelas bahwa video telah melalui proses pengeditan, baik dalam hal audio maupun visual. Pada bagian audio, YouTuber yang mengunggah video tersebut melakukan pengeditan pada pitch, dimana kecepatan suara pada video tersebut ditingkatkan sebesar 5-10%. Sedangkan pada bagian visual, seperti yang terlihat pada video diatas, Anda dapat melihat bahwa frame utama dari video tersebut diubah menjadi lebih kecil, dan sisa ruang kosongnya diisi dengan background.

Dengan melakukan kedua hal diatas, besar kemungkinan Anda akan dapat lolos dari filter pendeteksian pelanggaran hak cipta YouTube.

4. Menambahkan sesi pembuka dan penutup
Selain menambah kesan professionalitas sebuah channel, menambahkan sebuah sesi pembuka (opening) dan sesi penutup (endng) adalah salah satu cara untuk menghindari pelanggaran hak cipta.

Walaupun tidak se-efektif memotong frame (pada tips ke 4), menambahkan opening dan ending mungkin akan membuat sistem filler YouTube tidak dapat mendeteksi bahwa video Anda melanggar kebijakan, karena struktur video tidak sama seperti sebelumnya.

Anda dapat membuat sendiri sesi pembuka dan penutup sesuka Anda, namun jika Anda tidak ingin repot, Anda dapat mendownload template opening dan ending video dengan mengetikan keyword "template opening and ending video" atau "intro video template" di mbah Google.

Dan pastikan bahwa intro tersebut tidak memiliki lisensi hak cipta dan terbuka kepada publik.

Adapun opening dan ending yang saya maksud disini adalah sebagai berikut:


5. Tambahkan obyek-obyek yang 'sedikit' mengganggu video
Inti dari teknik menghindari pelanggaran hak cipta adalah membuat suatu video yang memiliki visual dan audio berbeda dari video aslinya. Selama video tersebut memiliki perbedaan lebih dari 40% dari video aslinya, maka kemungkinan besar video tersebut akan dapat terhindar dari klaim pelanggaran hak cipta.

Intinya, lakukanlah suatu tindakan yang kiranya dapat merubah wujud video itu sendiri.

Menambahkan obyek-obyek tertentu, seperti background, watermark, dan obyek obyek lainnya juga dapat dilakukan untuk melakukan itu.




Akan tetapi, harap perhatikan obyek yang ingin ditambahkan.

Jangan menambahkan obyek yang terlalu mengganggu perhatian penonton saat menonton video yang Anda miliki, perhatikan pula transparency-nya, dan tempatkan obyek tersebut di spot-spot yang tidak terlalu diperhatikan oleh penonton, sehingga mereka nyaman pada saat menonton video.

6. Tambahkan BGM original atau tidak berhak cipta
Sering menerima keluhan terhadap audio yang terdeksi mengandung hak cipta? Mungkin inilah solusi yang dapat Anda lakukan!

Musik latar belakang/background music atau biasa disingkat menjadi BGM juga menjadi salah satu pilihan untuk mengakali sistem YouTube agar mereka tidak dapat mendeteksi audio asli dari video yang merupakan hasil nyolong.

Mengingat tujuan kita disini adalah mengakali audio yang mengandung hak cipta, tentunya BGM yang akan kita gunakan disini haruslah original (buatan sendiri), atau paling tidak, BGM haruslah musik yang tidak memiliki hak cipta.

Ada 2 pilihan yang dapat dipilih dalam menambahkan BGM, yang pertama adalah dengan me-mute (membisukan) video secara menyeluruh baru kemudian Anda menambahkan BGM, dan yang kedua adalah mengaplikasikan BGM secara langsung pada video.

Pada pilihan pertama, saya menjamin bahwa video yang Anda upload tidak akan terkena keluhan copyright, namun sebagai gantinya mungkin penonton akan merasa sedikit terganggu karena tidak tahu apa yang dilakukan para pemeran di dalam video, terutama jika video tersebut berupa video percakapan. Sedangkan untuk pilihan kedua, Anda dapat membuat video yang tidak mengganggu kenyamanan pengunjung dan dapat memanipulasi sistem pendeteksi copyright YouTube, dengan catatan BGM tersebut harus selaras dengan konten pada video itu sendiri.

Maka dari itu, saya lebih prefer dan merekomendasikan Anda untuk menerapkan pilihan kedua.

7. Pastikan untuk tidak mengupload video milik orang lain
Suatu cara yang sudah terbukti dapat membuat Anda bebas dari yang namanya keluhan dan pelanggaran hak cipta dengan persentase keberhasilan lebih dari 99,9% adalah dengan mengupload video buatan sendiri di YouTube.

Walau sering kali disamakan, YouTube video creator dan YouTuber adalah dua hal yang berbeda, YouTube video creator adalah orang yang membuat dan mengupload video hasil kreatifitasnya serta memperbanyak konten baru di YouTube, sedangkan YouTuber bersifat lebih universal, dimana orang yang telah mengupload satu video saja di YouTube saja sudah dapat di-cap sebagai seorang YouTuber.

Daripada menjadi seorang YouTuber, jadilah seorang YouTube video creator yang baik dan bermanfaat bagi publik.

Selain lebih aman, penghasilan yang Anda dapat dari YouTube juga akan bertahan dalam jangka waktu yang panjang, berbeda dengan halnya YouTuber nakal yang hanya melakukan re-upload serta mengupload konten berhak cipta yang selalu dibayang-bayangi masa depan dimana video atau channel dihapus secara paksa oleh YouTube.

Penutup
Kurang lebih, itulah sejumlah hal yang dapat saya sampaikan kepada Anda, para YouTuber nakal untuk menghindari pelanggaran hak cipta di YouTube.

Jika Anda merasa bingung, atau ragu dengan apa yang saya tuliskan diatas, jika berkenan, silahkan tinggalkan feedback di kolom komentar yang berisikan hal yang mengganggu pikiran Anda pada saat membaca artikel ini, dan jika memungkinkan, saya akan menjawab feedback Anda secepat yang saya bisa.

2 comments

avatar

boleh juga ini min, makasih sudah share ini...
power supply 30v 5a

avatar

Proses cepat aman dan terpercaya hanya disini Upd4te Bett1ng (7ACD8560)

Terima kasih sudah mau memberikan komentar anda :v

Maaf jika loading kolom komentar sedikit lama karena masalah kode css yang belum terpecahkan oleh kangkomar.net sekali lagi mohon maaf

A. Jangan malu untuk menyatakan pendapat.
B. Terima kasih jika sahabat mau berkomentar dengan baik.
EmoticonEmoticon