Cara Mengatasi Pasangan Beda Agama

Kangkomar.net - Kamu pernah pacaran dengan seseorang yang memiliki keyakinan yang berbeda denganmu? Membicarakan cinta tiada habisnya, termasuk  masalah pacaran beda keyakinan. Ketika itu terjadi, panah cinta sudah tertancap pada si dia. Hati pun tidak bisa berbohong bahwa hatimu memang telah condong padanya.

Tapi, sayangnya kalian tidak akan pernah bertemu di tempat ibadah yang sama. Ya, dia memeluk agama yang berbeda dengan kamu. Ini adalah salah satu dinamika cinta manusia. Persoalannya cukup pelik dan berat. Sebab, agama adalah suatu yang prinsipil bagi kehidupan seseorang. Alhasil, galau sudah pasti akan kamu rasakan.

Bagaimana tidak? Jika cinta sudah berbicara, maka seluruh hati dan jiwa terasa hampa jika tanpanya. Namun, di sisi lain ada banyak aturan dan norma agama masing-masing yang seolah berseberangan. Perbedaan itu tentunya menjadi beban dalam pikiran.

Bagi kamu yang sedang mengalami masalah tersebut, apa saja sih yang seharusnya kamu pikirkan? Lalu, apa pula tindakan dan sikap yang seharusnya kamu ambil? Ini dia, beberapa hal yang perlu kamu lakukan!

1. Ingat kembali tujuanmu berpacaran

Sebenarnya kamu pacaran untuk apa sih ? Kalau pacaran untuk sekedar menjalin relasi, pacaran beda keyakinan sah-sah aja. Toh, tidak ada hukum keyakinan  apapun yang melarang untuk pacaran berbeda keyakinan. Dalam hal ini pacaran yang dimaksud bukan untuk tujuan main-main saja. Namun lebih kepada hubungan yang dijalin untuk belajar mengenal orang lain dengan baik.

Lain cerita apabila kamu berpacaran untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Jangan pernah mengatakan “jalani saja dulu”.  Itu kata-kata yang harus dihindari ketika kamu ingin pacaran untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius tetapi pasangan kamu beda keyakinan.

Jika kamu benar-benar serius misalnya masuk ke jenjang pernikahan tentunya banyak hal yang harus dipertimbangkan. Mulai dari orang tua kedua belah pihak dan lingkungan sosial. Ingat bahwa ketika kamu menjalin hubungan yang lebih serius dengan dia, dunia sudah bukan menjadi “milik kalian berdua.” Jika kamu ingin menjalin hubungan yang serius kamu benar-benar harus memikirkan bahwa kamu juga akan menjadi bagian dari keluarga besarnya dan sebaliknya.


2. Hargai keyakinan si dia

Perlu kamu ingat bahwa tidak ada keyakinan yang sepenuhnya salah. Setiap orang memiliki haknya masing-masing untuk meyakini suatu agama. Artinya jika seseorang telah memeluk suatu keyakinan seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Konghucu pasti dia telah melalui sebuah proses panjang. Agama adalah suatu penentuan keyakinan spiritual seseorang yang harus dihormati. Untuk itu, belajarlah untuk menghargai keyakinannya walaupun berbeda dengan kamu. Bila perlu justru kamu sebagai pasangannya dapat mengingatkan si dia untuk beribadah pada waktunya.

Belum cukup sampai itu saja, menghargai juga berarti kamu harus menghilangkan niatanmu untuk merubah keyakinannya sesuai dengan kamu. Pindah keyakinan tidaklah semudah membalik telapak tangan. Keyakinan merupakan relasi vertikal dengan Tuhan sehingga tidak bisa disikapi dengan sembarangan. Jadi perlu dipikirkan lagi ketika kamu ingin mengajak pasangan untuk pindah keyakinan. Itu juga berlaku sebaliknya. Toh,  pindah keyakinan bukan berarti permasalahanmu itu akan selesai. Tentunya pihak keluarga dan lingkungan akan ikut berbicara.


3. Terbuka dengan orang tua



Percayalah orang tua lebih berpengalaman dibanding kamu. Jangan pernah menyembunyikan hubungan kamu dengan si dia karena perbedaan keyakinan. Orang tuamu sama dengan rumah. Meski kamu menyembunyikan hubunganmu seperti menyimpan barang berhargamu di dalam laci almari yang suatu saat pasti akan terlihat oleh orang tuamu. Jadi sebelum orang tuamu mengetahuinya dari mulut orang lain alangkah lebih baik bila kamu yang sharing terlebih dahulu dengan orang tuamu sendiri.

Di dunia ini tidak ada yang mustahil. Begitu pula dengan siapa yang tahu kalau ternyata orang tuamu memberikan lampu hijau untukmu pacaran beda keyakinan. Setiap orang tua tentunya memiliki pemikiran yang berbeda beda sehingga jangan pernah takut untuk mengkosultasikan permasalahan yang sedang kamu hadapi.

Jika orang tuamu tidak mengizinkan, pastinya mereka memiliki alasan kuat yang mendasarinya. Jika kamu belum paham juga tentang alasan mengenai hubungan beda keyakinan, maka bertanyalah.  Bertanyalah pada orang tuamu apa yang mendasari mereka untuk tidak merestui hubunganmu. Dengan begitu, kamu bisa mengeti apa yang menjadi keputusan orang tuamu. Setelah itu, kamu pastinya menemukan alasan yang logis ketika akan melanjutkan ataupun mengakhiri suatu hubungan. Ini juga akan meminimalisir rasa kecewa usai mengambil keputusan.

Satu lagi, kamu harus yakin bahwa jodoh tidak akan lari kemana. Apabila hubunganmu memang harus berakhir cobalah untuk tegar. Jelas saja, sakit itu pasti! Tapi terimalah proses itu sebagai sebuah pelajaran yang berharga untuk menjalin hubungan yang baru. Tuhan mahabaik. Soal jodoh jangan khawatir karena Tuhan telah menyiapkan yang seseorang yang lebih tepat. So, sikapi permasalahan hubunganmu berbeda dengan tenang. Good luck guys, semoga kamu bisa mengambil keputusan yang tepat. Dan ingat, pertimbangkanlah keputusan itu dengan matang dan pikiran yang jernih. Semangat!

Terima kasih sudah mau memberikan komentar anda :v

Maaf jika loading kolom komentar sedikit lama karena masalah kode css yang belum terpecahkan oleh kangkomar.net sekali lagi mohon maaf

A. Jangan malu untuk menyatakan pendapat.
B. Terima kasih jika sahabat mau berkomentar dengan baik.
EmoticonEmoticon