Animasi Edukatif Youtube Karya Anak Muda Indonesia ( Yang Muda Yang Berkarya)
Apakah sahabat pernah merasa jenuh dan bosan atau mungkin muak dengan acara-acara televisi Sekarang ini yang tidak mendidik?, Sahabat lebih suka menonton channel televisi luar negeri lewat TV berbayar di banding melihat yangan televisi nasional?.
Jangan pesimis, ternyata masih ada bakat-bakat inovator muda dari dalam negeri, yang mempunyai misi untuk menjadikan media Indonesia bisa edukatif khususnya bagi anak muda, Kali ini saya akan mengupas habis tentang channel Kok Bisa? Channel yang beberapa tahun ini berhasil membuat gebrakan baru bagi netizen Indonesia dengan sebuah video edukatif yang di unduh di Yooutube berjudul " Kenapa Rupiah Kita Melemah?".
Video tersebut berhasil menembus angka 400.000 lebih viewers dan bahkan di putar di beberapa stasiusn televisi swasta besar di Indonesia seperti Metro TV, Kompas TV, serta Jak TV, tidak mengherankan jika dalam waktu dua bulan saja, channel kok bisa? sudah mendapatkan total satu juta viewers dengna 40,000 subcribers. Perkenalakan, tiga orang anak muda yang masih duduk di tahun ketiga ilmu komunkasi Universitas Indonesia Ketut Yoga Yudistira, Gerald Bastian, dan Alvin Dwi Saputra.
Awal Mula Terbentuknya Kok Bisa?
Ide terbentuknya kok bisa? pertama kali di cetuskan oleh ketut yoga yudistira (Founder Kok bisa?), awalnya dia melihat pasar media Indonesia untuk sarana edukasi bagi anak muda umur 15-25 tahun masih sangat sedikit dan mungkin sama sekali tidak ada, ketut kemudian mengajak Gerald dan Alvin untuk membuat project kob bisa?, mereka bertiga memang sudah berteman cukup dekat, kok bisa? awalnya di jadikan project penyaluran hobi saja, tidak di maksudkan untuk meraup keuntungan komersil, target audince kok bisa memang cenderung ke anak muda usia produktif yang masuk ke kategori tech-savvy, yang gemar dan paham akan bidan teknologi. Inpirasi kok bisa mirip seperti Minute Physic dan Kurzgesagt, channel Youtube edukatif yang menyajikan pengetahuan dengan cara yang segar. Di Indonesia sendiri, kok bisa? bisa di katakan degnan channel animasi Youtube pertama yang muncul.
Gemas akan Industri Penyiaran Tanah Air
Kok bisa? ingin berkontribusi pada Indonesia dengan menyajikan tontonan bermutu dan bermanfaat bagi masyarkat, karena teknan untuk mendapatkan profit, para peerja media tanah air tidak bisa berpikir dengan kreatif dan menghasilkan program yang baik, maka dari itu, kita sebagai pihak yang "tidak di pekerjakan" lebih bisa berpikir luas dan membaut konten-konten yang bermanfaat.
walaupun konten kita bisa untuk hiburan tapi juga menambah wawasan dan pengetahuan bagi konsumennya, mungkin kedepannya kita bisa jadi media utama bagi masyarakat, kami ingin masyarkat bisa lebih engage dengan media digital seperti kok bisa? di Youtube, jadi khayak tidak hanya mengutamakan media konvesional seperti televisi, Jelas alvin. "Netizen haus dan bosan akan hal-hal yang lebay, terlalu mainstream, netizen butuh sesuatu yang inovatif dan edukatif", tambah Gerald.
Lalu bagaimana sitem pembagian kerjanya?
Untuk pembagian tugas sendiri, ketut sebagai animator, Gerald sebagai ilustrator, dan Alvin sebagai ilustrator, dan alvin sebagai researcher konten, teknologi yang di gunaka dalam proses pembuatan konten kok bisa? adalah Adobe Ilustrator serta Adobe After Effect dan Adobe Premiere untuk membuat animasi. Jenis animasi yang di gunaka di namakan flat design, yaitu desain gambar yang simple, dengan kombinasi warna yang tidak terlalu "mentereng". Flat design sendiri termasuk model animasi yang belum banyak di kenal orang, membuat kok bisa? semakin unik dan inovatif.
Alvin selaku co-founder menjelaskan bahwa pertama-tama mereka bertiga akan mendiskusikan topik terlebih dahulu, topik-topik tersebut di ambil dari pertnanyaan-pertanyaan yang muncul dari penonton atau subcribers channel Youtube kok bisa?, selanjutnya materi yang di ambil akan di riset terlebih dahulu lewat jurnal ilmiah atau website-website akademik. Kemudian naskah di tulis, di bumbui dengan guyonan ringan, di tentukan pula objek-obejk ilustrasinya, Gerald kemudian menggambarkan ilustrasi-ilustrasi itu, di akhiri dengan penggabungan objek menjadi animasi yang baik oleh ketut sampai akhirnya di publikasi.
Memanfaatkan teknologi untuk berinovasi
Ketiga anak muda yang kreatif ini berhasil melihat peluang yang di sediakan internet. Internet memang telah menjadi tempat berkumpul anak-anak muda masa kini, apalaagi semakin hari anak muda yang melek teknologi juga semakin meningkat jumlahnya. Menurut Alvin dan Gerald, media baru internet seperti Youtube telah meleburkan batasan bagi masyrakat untuk mengakses informasi, siapapun, baik para anak muda atau orang tua bisa mengaksesnya, Alvin sendiri mengungkap ternyata ada juga viewers Kok Bisa? yang berasal dari kalangan orang tua.
Baik Alvin dan Gerald berharap agar channel ini bisa menjadi alternatif anak muda Indonesia untuk menambah wawasan dan pengetahuan, mimpi mereka adalah menjadikan kok Bisa? sebagai medai yang bermanfaat bagi bangsa ini, "Sebagai mahasiswa komunikasi, kami berharap kok Bisa? bisa menggantikan program-program hibburan berorientasi pada p profit seperti sinetron yang tidak mendidik," kata Alvin. "Kedepannya, kami bermimpi untuk menjadi salah satu studio animasi di Indonesia, kami juga ingin berkolaborasi dengna berbagai korporasi, creator, ilustrator, atau musisi yang bisa membantu kamu untuk membuat theme song," lanjut Garald antusias Jika ada sahabat yang ingin menyaksikan dan menonton channel kok bisa? bisa menonton salah satun videonya yang berjudul benarkah kita di jajah 350 tahun.
Demikianlah artikel yang dapat saya buat semoga para muda-mudi di indonesia bangga menjadi pemuda Indonesia karena banyak bermunculan anak muda Indonesia yang mempunyai pemikiran kedepan dan mempunyai keinginan untuk memajukan bangsa tercinta kita ini, saya sendiri bangga tinggal dan besar di indonesia karena di tanah kelahiran saya ini saya dapat menyaksikan berbagai keragaman yang ada di dalam negri tercinta saya ini Indonesia maju terus para kaula muda terima kasih telah berkunjung ke dalam blog saya semoga bermanfaat dan sampai jumpa, kritik dan saran sangat saya harpakan untuk memajukan kualitas blog saya kedepannya.
Terima kasih sudah mau memberikan komentar anda :v
Maaf jika loading kolom komentar sedikit lama karena masalah kode css yang belum terpecahkan oleh kangkomar.net sekali lagi mohon maaf
A. Jangan malu untuk menyatakan pendapat.
B. Terima kasih jika sahabat mau berkomentar dengan baik.
EmoticonEmoticon