Kapersky Lab Ungkap Ancaman Cyber Tahun 2017
Memasuki awal tahun 2017, vendor securty asal Rusia, Kaspersky Lab mengungkapkan survei global yang di lakukan pad 2016. Survei tersebut mengungkapkan adanya pandangan yang bervariasi mengenai status perlindungan dan langkah-langkah mitigasi strategi. Dalam survei tersebut di sebutkan jika perusahaan menghadapi banyak ancaman cyber dalam berbagai bentuk, dalam 12 bulan terakhir saja terdapat 43% perusahaan yang mengalami kehilangan data sebagai akibat aksi peretasan data-data selama periode tersebut.
Survei global yang di lakukan Kaspersky Lab pada tahun 2016 ini berfokus untuk membandingkan persepsi mengenai ancaman keamanan dengan realitas insiden keamanan cyber yang sebenarnya terjadi, untuk menyoroti point-point kerentanan potensial lainnya selain dari yang biasanya, seperti malware dan spam.
Adapun ancaman utama ini banyak bermunculan di sektor bisnis 49% perusahaan mengalami serangna yang di targetkan dan 50% mengalami insiden yang melibatkan ransomware (yang berakibat 20%) di antarnya mengalami data- data mereka di sandera). ancaman serius lainnya, yang di paparkan oleh survei, adalah kebocoran karyawan :faktor ini berkontribusi pada insiden keamanan di hampir setengah (49%) dari perusahaan.
Namun, ketika di tanya pada bagian mana mereka rasa paling rentan, jawaban yang di berikan benar-benar berbeda. Tiga ancaman yang paling sulit untuk di kelola meliputi berbagi data secara tidak aman melalui perangkat mobile (54%), kehilangan bentuk fisik hardwae yang menyebabkan terekposnya informasi sensitif (53%), dan penggunaan sumber daya TI yang tidak proposional oleh karyawan (50%).
Hal ini di ikuti munculnya permasalahan lain seperti keamanan dari layanan cloud pihak ketiga, ancaman IoT, dan masalah keamanan yang berkaitan dengan outsourcing infrastruktur teknologi informasi.
Perbedaan antara persepsi dan realitas mengisyartkan perlunya strategi keamanan yang tidak hanya bergerak pada tindakan pencegahan, namun berupa aksi yang lebih dari pada hal itu, dalam konteks yang lebih luas, hal ini berupa teknologi.
Veniamin Levstov (Vice President, Enterprise Business di Kapersky Lab) menyebut jika hasil survei menunjukan di perlukannya pendekatan yang berbeda untuk mengatasi kompleksitas ancaman cyber yang terus berkembang.
Permasalahan datang bukan hanya dari kecanggihan serangan, namun perkembangnaserangan pda permukaan yang sebenarnya memerlukan perlindungan berlapis. Hal ini juga menjadikan segala sesuatunya lebih rumit bagi departemen keamanan TI yang harus mengatasi tambahan kerentanan untuk mereka tangani, Ujar Levstov.
Cara Menggunakan kaspersky Rescue Disk 10 Dan Update databasenya
Kali ini saya akan sedikit bercerita tentang bagaimana cara mengupdate database anti virus dan menggunakan Kaspersky Rescue Disk untuk "menyembuhkan" komputer yang sudah terlanjur terinfeksi virus.
Kaspersky Rescue Disk 10 saya pilih untuk syaa publikasikan lebih jauh karena memang recue CD ini paling mudah untuk di mengerti dan di gunakan, baik bagi kalangan pengguna pemula (newbie), maupun pengguna komputer kelas mahir (master). Baiklah agar tidak banak menyita tempat karena gambar-gambarnya cukup banyak jadi saya hanya menguploadnya beberapa saja, kita langsung pada inti artikelnya Cara menggunakan Kaspersky Rescue Disk 10 dan mengupdate databasenya. Yang harus di siapkan adalah CD/DVD/USB flashdisk yang sudah terinstal Kaspersky Rescue Disk 10, download Kasspersky langsung di situs resmi www.Kaspersky.com.
Langkah untuk Menggunakan Kaspersky Rescue Disk 10
2. Saat berjalan pertama kali, Kaspersky Rescue 10 akan memberi anda waktu sampai 10 detik agar komputer booting dan menjalnkan proses kerja Kaspersky. Jika terlambat komputer akan langsung booting lewat harddisk (windows) kemudian klik tombol untuk lanjut.
3. Tekan sembarang tombol, maka anda akan di beri pilihan bahasa yang akan di gunakan.
4. Pilih bahasa yang di inginkan, selanjutnya akan di tampilkan pilihan untuk menggunakan interface grafis, modus teks saja, informasi hardware komputer, restar, dan mematikan komputer, pilih mennu " Kaspersky Rescue Disk. Graphic Mode".
5. Kaspersky Rescue Disk akan mendeteksi model VGA yang paling cocok untuk di pakai, jika tidak bisa terdeteksi, kaspersky rescue disk akan menampilkan pesan erro, dan proses di stop. sudah saya coba, dan bekerja dengan baik pada komputere dengan chipset VGA intel (GMA), ATI (Radeon Mobility) dan Nvdidia (Geforce MX).
6. Selanjutnya akan langsung masuk ke program utama Kaspesky Rescue Disk 10.
7. Warna dari ikon berfungsi untuk menunjukan status dari program Kaspersky Rescue Disk, yaitu Hijau= Normal, Kuning= peringatan (misal: database virus perlu di update), merah=bermasalah (misal: di temukan infeksi virus atau database rusak).
8. Di anjurkan untk mengupdate database Kaspersky Rescue disk (jika belum di lakukan), Anda harus online ke internet untuk mengupdate Kaspersky Rescue Disk 10 supaya bisa di update.
9. Selesai di update databsae, seharunya status ikon menjadi hijau.
10. Tinggal pilih lokasi mana saja yang akan di periksa (drive, sebaiknya tidak menghapus tanda centang pada Disk boot sector dan hidden starup objects), lalu klik menu "Star objects scan" untuk memulai proses scan.
11. Selesai proses scan, Kaspersky Rescue Disk akan menampilkan status terakhirnya, dan jika di temukan indikasi adanya infeksi virus, akan menampilkan peringatan.
12. Tinggal klik tombol "Neutralize All" (atau "Details...." jika ingin melihat lebih detail), maka Kaspersky Rescue disk akan mencoba membersihkan semua jenis infeksi yang terdeteksi. Jika gagal, maka file-file yang terinfeksi (termasuk file program virus itu sendiri) akan di pindahkan ke Quarantine ( folder khusus karantina , file akan di simpan dalam format khusus sebagai back up).
Baca juga "Cara membuka file yang error dan terkunci di windows"
Cara seting Network dan Update database Kaspersky Resue Disk
Pada dasarnya Kaspersky Rescue Disk mampu mengatur sendiri konfigurasi untuk koneksi ke internet jika menggunakan LAN / ethernet dan modem DSL. Jadi Anda tidak perlu susah-susah untuk melakukan setinga seperti yang akan saya sampaikan ini hanya rekomendasi saya supaya anda mendapatkan ilmu baru.
Tapi jika komputer yang di gunakan menggunakan proxy server, wifi, atau malah 2 koneksi aktif bersamaan, maka konfigurasi untuk koneksi ke internet harus diinpur secara manual. Sedangkan modem-modem eskternal dial-up jenis USB (GSM, CDMA, dsb) tidak bisa-bisa di gunakan, karena tidak di kenali oleh Kaspersky Rescue Disk.
Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan konfigurasi koneksi ke internet secara manual (pilihan janis adapter di sini hanya contoh yang kebetulan adi dkomputer saya, jenis dan model adapter tergantung dengan apa yang di miliki oleh komputer anda).
- Klik tombol start menu utama system Kaspersky Rescue Disk ( pojok kiri bawah )
- pilih menu " Network setup"
- Saat di tampilkan windows pilihan seperti di atas, silahkan klik tombol "Configure network adapter".
- Silahkan pilih network adapater yang ada (LAN / ethernet ) lalu klik tombol "ok".
- Konfrimasi pilihan anda dengan menekan tombol "Yes".
- Dengan menekan tombol "ok", Kaspersky Rescue Disk akan langsung meng-konfigurasi kan secara otomatis setelan yang tepat untuk adapter yang di maksud. Namun jika anda menggunakan proxy server, di sini anda mesti atau harus memasukan parameter-parameter yang di perlukan (manual configuration).
- Sedangkan untuk koneksi Wifi, pada saat memilih jenis network adapter, pastikan adapater wifi anda sudah menyala dan ada pilihan adapter.
- Klik saja tombol "OK", maka anda wajib memberi inputan tentang jaringan hot spot yang akan di gunakan.
- Kaspersky Rescue Disk akan mencoba mendeteksi alamat IP dari jaringan Wifi yang di gunakan, ini juga terjadi ketika anda menggunakan adapter lain (kecuali proxy server).
Ketika semua koneksi telah terjadi, maka secara otomatis update database kaspersky Rescue Disk sudah bisa di lakukan dan anda tinggal menunggu hasilnya sambil d tinggal minum kopi darat.
Penting
saat di gunakan di komputer, Kaspersky Rescue Disk akan menciptakan sebuah folder khusus di drive C: (C:\Kaspersky Rescue Disk 10.x). Folder ini berisikan file-file yang di karantina, file-file report,, dsb. Termasuk database Kaspersky Rescue Disk hasil online update, jadi tidak di simpan pada Cd/Dvd/Flasdisk tempat instalasi Kaspersky Rescue Disk.
File-file yang di karantina bisa di kembalikan lagi ke tempatnya semula jika di rasa perlu, cukup dengan memilih menu "Quarantine", lalu pilih file yang akan di restorer. Kaspersky Rescue Disk tidak mampu mengenali komputer yang di instal dengan 2 OS yang berbeda (dual boot). Artinya, hanya OS utama yang akan di jadikan acuan, selain sebagai cleaner, Kaspersky Rescue Disk juga di lengkapi dengan fitur file manager dan browser internet standar dari Mozilla (Namaroko) untuk online jika di perlukan.
Demikian artikel yang dapat saya tulis semoga bermanfaat bagi sahabat yang sedang membutuhkan informasi selamat mencoba dan semoga berhasil, kritik dan saran untuk blog saya sangat saya perlukan untuk meningkatkan kualitas dari blog saya kedepannya dan saya ucapkan terima kasih sampai bertemu lagi dan sampai jumpa.
Terima kasih sudah mau memberikan komentar anda :v
Maaf jika loading kolom komentar sedikit lama karena masalah kode css yang belum terpecahkan oleh kangkomar.net sekali lagi mohon maaf
A. Jangan malu untuk menyatakan pendapat.
B. Terima kasih jika sahabat mau berkomentar dengan baik.